Ayat Jurnal Penyesuaian
Penyesuaian tidak berarti pembetulan dari
kesalahan yang terjadi, karena setiap kesalah pada komputer akuntansi
dapat langsung dilakukan pada record yang diketahui salah. Penyesuaian
merupakan hal yang penting pada sistem periodical system yang dilakukan
pada saat penyusunan laporan keuangan. Perpetual system sesungguhnya
tetap membutuhkan penyesuaian hanya saja dilakukan dalam waktu yang
tidak ditentukan, sehingga banyak yang mengatakan dalam perpetual system
tidak dibutuhkan penyesuaian.
Hal-hal yang perlu mendapat penyesuaianpada akhir periode akuntansi adalah :
a. Pengakuan biaya penyusutan; sebagai contoh, kendaraan A memiliki
masa ekonomis 5 tahun. Selama lima tahun, pada akhir periode
perusahaan mencatat jurnal penyesuaian untuk mengakui penurunan
nilai kendaraan A. Penurunan nilai aktiva tetap diakui sebagai biaya
penyusutan. Pencatatan transaksi penyusutan ini menggunakan akun
kontra, yaitu akun Akumulasi penyusutan aktiva tetap.
b. Pengakuan biaya supplies; sebagai contoh, perusahaan membeli alat
untuk dikonsumsi sedikit demi sedikit. Berdasar PABU, perusahaan
dapat mencatat penggunaan supplies tersebut pada akhir periode. Oleh
karenanya, pada akhir periode perusahaan mencatat jurnal
penyesuaian untuk mengakui supplies yang telah menjadi biaya.
masa ekonomis 5 tahun. Selama lima tahun, pada akhir periode
perusahaan mencatat jurnal penyesuaian untuk mengakui penurunan
nilai kendaraan A. Penurunan nilai aktiva tetap diakui sebagai biaya
penyusutan. Pencatatan transaksi penyusutan ini menggunakan akun
kontra, yaitu akun Akumulasi penyusutan aktiva tetap.
b. Pengakuan biaya supplies; sebagai contoh, perusahaan membeli alat
untuk dikonsumsi sedikit demi sedikit. Berdasar PABU, perusahaan
dapat mencatat penggunaan supplies tersebut pada akhir periode. Oleh
karenanya, pada akhir periode perusahaan mencatat jurnal
penyesuaian untuk mengakui supplies yang telah menjadi biaya.
c. Pengakuan biaya yang berasal dari biaya dibayar dimuka; sebagai
contoh, perusahaan membayar dimuka sewa gedung pada 1 Oktober
2007 untuk masa sewa 1 tahun. Dalam situasi ini maka pada tanggal 1
Oktober 2007 biaya sewa gedung yang dibayar dimuka tersebut
merupakan piutang, belum menjadi biaya. Biaya sewa dibayar dimuka
ini akan berubah menjadi biaya seiring dengan berlalunya waktu
(sampai dengan 30 September 2008). Pada 31 Desember 2007
perusahaan mencatat jurnal penyesuaian untuk mengakui bagian sewa
gedung dibayar dimuka yang berubah menjadi biaya.
contoh, perusahaan membayar dimuka sewa gedung pada 1 Oktober
2007 untuk masa sewa 1 tahun. Dalam situasi ini maka pada tanggal 1
Oktober 2007 biaya sewa gedung yang dibayar dimuka tersebut
merupakan piutang, belum menjadi biaya. Biaya sewa dibayar dimuka
ini akan berubah menjadi biaya seiring dengan berlalunya waktu
(sampai dengan 30 September 2008). Pada 31 Desember 2007
perusahaan mencatat jurnal penyesuaian untuk mengakui bagian sewa
gedung dibayar dimuka yang berubah menjadi biaya.
d. Pengakuan biaya yang belum dicatat; sebagai contoh, perusahaan telah
menikmati jasa listrik tetapi sampai dengan akhir periode belum dibayar
karena lazimnya biaya listrik dibayarkan satu bulan setelah pemakaian
listrik. Walaupun belum membayar tagihan listrik, perusahaan harus
mengakuinya sebagai biaya listrik dalam periode dimana jasa listrik
tersebut dinikmati. Oleh karenanya, perusahaan mencatat jurnal
penyesuaian untuk mengakui biaya yang sudah dinikmati tetapi belum
dilakukan pencatatan akuntansi.
e. Pengakuan pendapatan yang berasal dari pendapatan diterima dimuka;
sebagai contoh, pelanggan membayar dimuka sewa kendaraan untuk
satu tahun. Pada tanggal transaksi, pendapatan diterima dimuka
tersebut bagi perusahaan merupakan utang. Seiring dengan berjalannya
waktu, utang tersebut akan berubah menjadi pendapatan. Oleh
karenanya, pada akhir periode perusahaan mencatat jurnal
penyesuaian untuk mengakui sebagian pendapatan diterima dimuka
yang telah berubah menjadi pendapatan.
menikmati jasa listrik tetapi sampai dengan akhir periode belum dibayar
karena lazimnya biaya listrik dibayarkan satu bulan setelah pemakaian
listrik. Walaupun belum membayar tagihan listrik, perusahaan harus
mengakuinya sebagai biaya listrik dalam periode dimana jasa listrik
tersebut dinikmati. Oleh karenanya, perusahaan mencatat jurnal
penyesuaian untuk mengakui biaya yang sudah dinikmati tetapi belum
dilakukan pencatatan akuntansi.
e. Pengakuan pendapatan yang berasal dari pendapatan diterima dimuka;
sebagai contoh, pelanggan membayar dimuka sewa kendaraan untuk
satu tahun. Pada tanggal transaksi, pendapatan diterima dimuka
tersebut bagi perusahaan merupakan utang. Seiring dengan berjalannya
waktu, utang tersebut akan berubah menjadi pendapatan. Oleh
karenanya, pada akhir periode perusahaan mencatat jurnal
penyesuaian untuk mengakui sebagian pendapatan diterima dimuka
yang telah berubah menjadi pendapatan.
f. Pengakuan pendapatan yang belum dicatat; sebagai contoh, setiap awal
bulan perusahaan memperoleh bunga bank yang berasal dari deposito.
Pada akhir periode perusahaan belum mencatat bunga bank untuk
bulan Desember 2007 sebagai pendapatan karena bank baru akan
mentransfer bunga tersebut pada awal Januari 2008. Walaupun belum
menerima kas, perusahaan seharusnya mengakui bunga bank untuk
bulan Desember tersebut sebagai pendapatan. Oleh karenanya,
perusahaan mencatat jurnal penyesuaian untuk mengakui pendapatan
bunga bank tersebut.
g. Pengakuan biaya dari piutang tak tertagih; penjualan kredit
memungkinkan terjadinya kerugian akibat tidak tertagihnya piutang.
Oleh karenanya, perusahaan memperkirakan kerugian akibat dari
piutang tidak tertagih dan mengakuinya sebagai biaya melalui
pencatatan di jurnal penyesuaian.
bulan perusahaan memperoleh bunga bank yang berasal dari deposito.
Pada akhir periode perusahaan belum mencatat bunga bank untuk
bulan Desember 2007 sebagai pendapatan karena bank baru akan
mentransfer bunga tersebut pada awal Januari 2008. Walaupun belum
menerima kas, perusahaan seharusnya mengakui bunga bank untuk
bulan Desember tersebut sebagai pendapatan. Oleh karenanya,
perusahaan mencatat jurnal penyesuaian untuk mengakui pendapatan
bunga bank tersebut.
g. Pengakuan biaya dari piutang tak tertagih; penjualan kredit
memungkinkan terjadinya kerugian akibat tidak tertagihnya piutang.
Oleh karenanya, perusahaan memperkirakan kerugian akibat dari
piutang tidak tertagih dan mengakuinya sebagai biaya melalui
pencatatan di jurnal penyesuaian.
Contoh:
Bila kita merima pesanan (Purchase Order) suatu
barang dari customer, dengan menerima pembayaran dimuka sesuai aturan
tertentu yang ditetapkan misalnya 50%. Cash yang kita terima tersebut
adalah bagian dari hutang kita terhadap bayer sejumlah cash yang kita
terima. Utang tersebut biasanya dibukukan pada rekening “Pendapatan
diterima dimuka”. Pada saat barang yang dipesan sudah kita penuhi bagian
piutang akan mencatat sejumlah total invoice padahal piutang seharusnya
adalah sebesar 50% dan pedapatan diterima dimuka seharus menjadi 0
(Nol). Pada saat ini diperlukan jurnal memorial untuk menghapus
pembayaran dimuka dengan mendebet hutang(pendapat diterima dikumka) dan
mengkredit piutang. Dalam kasus ini kami membuat memorial kredit yang
secara automatis membuat ayat jurnal memorial yang mengkredit piutang
dan mendebet penadapan diterima dimuka.
Dalam menangani Jurnal Penyesuaian Saya menggunakan 3 form elektronik :
-
Memorial Debet : Form untuk membuat memorial yang secara automatis akan mengupdate buku utang, membuat jurnal memorial yang akan mendebet Hutang Dagang dan mengktedit biaya dibayar dimuka. (terhubung ke data supplier)
-
Memorial Kredit : Form untuk membuat memorial debet yag secara utomatis mengupdate buku piutang, membuat jurnal memorial yang akan mendebet Pendapatan diterima dimuka dan mengktedit Piutang Dagang. (terhubung ke data customer)
-
Serba serbi : Form ini tidak terhubung dengan buku transaksi contoh : penyesuaian persediaan.
Prosedure pembuatan ayat penyesuaian
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
memakai perkiraan harga pokok (cost of good sold)
Harga pokok penjualan | Rp.x.xxx | |
Persediaan barang dagang (awal) | Rp.x.xxx | |
Harga pokok penjualan | Rp.x.xxx | |
Pembelian | Rp.x.xxx | |
Harga pokok penjualan | Rp.x.xxx | |
Ongkos angkut pembelian | Rp.x.xxx | |
Persediaan barang dagang (akhir) | Rp.x.xxx | |
Harga pokok penjualan | Rp.x.xxx | |
Pembelian retur & potongan harga | Rp.x.xxx | |
Harga pokok penjualan | Rp.x.xxx |
Memakai perkiraan Ikhtisar Laba Rugi
Ikhtisar Laba Rugi | Rp.x.xxx | |
Persediaan barang dagang awal | Rp.x.xxx | |
Persediaan Barang dagang akhir | Rp.x.xxx | |
Ikhtisar Laba Rugi | Rp.x.xxx |
JIKA SALDO SEMENTARA < STOCK OPNAME
Persediaan/barang dalam proses |
Rp.x.xxx
|
|
Koreksi pemakaian bahan |
Rp.x.xxx
|
JIKA SALDO SEMENTARA > STOCK OPNAME
Koreksi pemakaian bahan |
Rp.x.xxx
|
|
Persediaan/barang dalam proses |
Rp.x.xxx
|
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Bila saat pembayaran dibukukan sebagai biaya dibayar di mukaBiaya …. | Rp.x.xxx | |
…… dibayar di muka | Rp.x.xxx |
…… dibayar di muka | Rp.x.xxx | |
Biaya …. | Rp.x.xxx |
PENGHASILAN DITERIMA DIMUKA
Bila saat penerimaan dicatat sebagai utang
……. Diterima dimuka | Rp.x.xxx | |
Pendapatan ……. | Rp.x.xxx |
Pendapatan ………….. | Rp.x.xxx | |
Diterima dimuka | Rp.x.xxx |
Penghasilan ymh diterima | Rp.x.xxx | |
Pendapatan | Rp.x.xxx |
Biaya ….. | Rp.x.xxx | |
…… biaya ymh dibayar | Rp.x.xxx |
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Biaya penyusutan | Rp.x.xxx | |
Akumulasi penyusutan | Rp.x.xxx |
PEMBAGIAN LABA
A. PADA WAKTU DITETAPKAN
Debet | - Sisa Laba Rugi |
Rp.x.xxx
|
|
Kredit | - Laba dibagi |
Rp.x.xxx
|
Debet | - Laba dibagi |
Rp.x.xxx
|
|
Kredit | - Kas atau bank |
Rp.x.xxx
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar